Akademik Culture & Education

Bridging The Gap, Inisiatif Menjembatani Kesenjangan

Written by Saomi Rizqiyanto

“you must be the change you wish to see the world” Mahatma Gandhi

Saya sudah cukup lama mengeluhkan, baik kepada sesama kolega maupun mahasiswa, nama Program Studi Ilmu Hubungan Internasional ini sudah cukup membanggakan, menyandang frasa internasional, siapa yang tidak bangga dengan status mahasiswa prodi hubungan internasional. Tapi alangkah sedihnya ketika, mahasiswa Prodi Ilmu Hubungan Internasional UNSULBAR, lebih banyak melihat tedong (kerbau) dibandingkan bertemu diplomat.

alangkah sedihnya ketika, mahasiswa Prodi Ilmu Hubungan Internasional UNSULBAR, lebih banyak melihat tedong (kerbau) dibandingkan bertemu diplomat.

Tentu tidak ada yang salah ketika mereka lebih banyak berinteraksi dengan tedong dan sapi karena memang mereka besar dan lahir di tanah Mandar, hanya saja ini fakta yang menyedihkan, mengingat mahasiswa ini menyandang status mahasiswa hubungan internasional. Harus ada upaya agar mahasiswa hubungan internasional ini tereksposure oleh hal-hal yang berfrasa internasional seperti magang di kementerian luar negeri, kunjungan ke kedutaan besar maupun kantor organisasi internasional, atau visit langsung melihat negara tetangga.

Upaya-upaya ini bukanlah hal yang mudah mengingat jarak antara Majene dengan Jakarta dibatasi oleh perbedaan pulau dan zona waktu, dibutuhkan sumber daya dan kemauan semua pihak yang sangat besar agar inisiatif ini bisa terlaksana. Hal yang sangat membanggakan adalah aspirasi ini diberikan ruang yang proporsional oleh pimpinan dan seluruh jajaran tenaga pendidik program studi ilmu hubungan internasional dengan penyelenggaraan program Study Visit to Jakarta dan Integrated Academic Program secara bersamaan.

Sebuah kegembiraan yang luar biasa ketika pada akhir juli dan awal agustus 2024 (30 Juli – 3 Agustus), sivitas akademik program studi ilmu hubungan internasional baik dosen dan mahasiswa terbang ke Jakarta untuk berkunjung ke beberapa tempat dengan vibes Internasional. Sivitas akademik, berkunjung ke Kantor Kementerian Luar Negeri di Pejambon dengan agenda bertemu dengan Direktorat Asia Pasifik dan Afrika untuk membicarakan agenda kerjasama pendirian Pusat Studi Asia Tenggara (dalam beberapa waktu ke depan akan direalisasikan)

Hal yang tidak kalah serunya adalah sivitas juga berkesempatan untuk berkunjung ke Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk bertemu dengan diplomat Adam Rosenberg dan mendengarkan cerita tentang kehidupannya sebagai seorang diplomat Amerika Serikat di Indonesia. Selain itu juga, sivitas akademik juga mendengarkan pemaparan tentang YSEALI dan Education USA yang menjelaskan beragam kesempatan bagi mahasiswa untuk pursue master dan student exchange ke Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, sivitas akademik juga berkunjung ke kantor sekretariat PBB di Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mengerti dan memahami fungsi organisasi atau rezim internasional bernama United Nations atau PBB di Indonesia. Mahasiwa ditawarkan agar ikut serta mendukung SDGs di Indonesia dengan aktif menjadi UN Volunteers. Ada banyak kesempatan berkembang bagi mahasiswa daerah jauh seperti Sulawesi Barat untuk bisa berkontribusi menjadi bagian dari Perhimpunan Bangsa Bangsa.

Sebagai bagian dari kelengkapan perjalanan, baik dosen maupun mahasiswa program studi Ilmu Hubungan Internasional juga tidak luput untuk menikmati kota Jakarta. Mulai dari kunjungan ke Perpustaan Nasional, mencicip kuliner dan belanja pakaian di Blok M, hingga menikmati indahnya Bundaran HI dan gemerlapnya SCBD, adalah bagian dari memperkenalkan mahasiswa hubungan internasional UNSULBAR kepada dunia luar agar mereka terbuka dan menjadi bagian dari warga negara dunia.

As Gandhi once said, “you must be the change you wish to see the world” yang artinya perubahan itu tidak bisa ditunggu, harus ada keinginan dari dalam diri agar bisa berubah menjadi lebih baik. Inisiatif ini tentu bukan hal yang besar, tapi ini langkah kecil yang bisa membuka mata dan perspektif akan pentingnya melihat dunia.

About the author

Saomi Rizqiyanto

5 Comments

Leave a Comment