Politics & World Affair

Ketuhanan dan Kemanusiaan

Written by saumiere

Apakah kemanusiaan harus diletakkan di atas agama? Pertanyaan ini muncul di kelas yang saya ampu, Pancasila dan Kewarganegaraan. Jawaban saya adalah ya, karena agama diturunkan untuk memuliakan manusia, dalam Islam di kenal dengan istilah Maqashid Syariah dimana tujuan dari diturunkannya syariah adalah menjaga kehormatan manusia. Tapi jikalau pertanyaan lanjutannya adalah “berarti sila kemanusiaan harusnya diletakkan di urutan pertama dan ketuhanan yang kedua”? then I say, belum tentu bisa otomatis seperti itu karena antara agama dan ketuhanan adalah konsep yang berbeda.

Orang yang bertuhan belum tentu beragama sementara orang yang beragama sudah pasti bertuhan. Agama adalah konsep dimana keyakinan akan adanya Tuhan, dogma-dogma dan liturgi peribadatan dijalankan sementara ketuhanan adalah konsep dimana manusia secara transendental meyakini ada tuhan di dunia ini. Oleh karenanya orang atheis masih percaya pada tuhan namun menolak konsep dogma dan ibadah. Sementara orang agnostik mungkin mereka tidak beragama, tidak juga mempercayai tuhan, tapi mereka pada dasarnya percaya dengan kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan manusia itu sendiri. Biasanya mereka berdalih menggunakan ‘kekuatan alam’ namun kalau lebih jauh, siapa yang menciptakan alam?

Oleh karenanya, saya berpendapat, sila pertama tidak serta merta harus diganti menjadi sila kedua karena manusia pada umumnya dan secara sadar menyadari ada kekuatan dibalik manusia itu sendiri. Dan kekuatan yang lebih besar dari semuanya adalah kekuatan Tuhan.

Seperti baru-baru ini jagad politik di Amerika Serikat dikejutkan dengan drama Nancy Pelosi yang marah kepada wartawan yang menanyakan, apakah Nancy benci kepada Donald Trump karena aksinya yang memimpin pemakzulan terhadap President of United States of America. Jawaban ketua DPR AS itu langsung membuat orang terkadang berpikir, agama dan tuhan, ternyata memainkan peran paling penting dalam politik di Amerika. Nancy menjawab, bahwa dirinya tidak membenci Trump, “I was raised by catholic, I dont hate anyone, I love everybody, I always pray for the president” tapi menurut Nancy, dirinya melakukan proses impeachment karena Trump melanggar sumpah president dan Konstitusi Amerika dan melukai proses demokrasi.

Bahkan seorang demokrat pun membawa Tuhan yang selama ini mungkin dikesampingkan dalam kebijakan partai dsb. Dimana Nancy ketika Demokrat mengkampanyekan LGBT padahal nilai Katolik adalah menentang pernikahan sesama jenis. Dari sini bisa digaris bawahi bahwa, ketuhanan adalah nilai paling trensendental dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya nilai ketuhanan haruslah berada pada posisi yang sedikit lebih tinggi dibanding nilai kemanusiaan. Walaupun pada ujungnya nilai-nilai ketuhanan itu dimaksudkan untuk meninggikan nilai-nilai kemanusiaan.

About the author

saumiere

Leave a Comment