temen-temen gue di kantor kalo lihat orang ngondek pasti pada saling bersahut, awas ada tulang lunak
Baim
Baru baru ini dalam salah satu grup whatsapp yang penulis ikuti, which is grup angkatan sewaktu sekolah yang mayoritas isinya laki-laki, salah seorang teman yang pindah profesi menjadi seorang terapis mengatakan kalau pasiennya kebanyakan adalah laki-laki yang ingin mengobati keperkasaannya. Well its quite not so long… grup langsung rame jikalau berkaitan dengan urusan ranjang. Dibumbui dengan segala meme dan anjuran resep baik kimia maupun herbal yang juntrungannya adalah bagaimana agar laki-laki tetap perkasa di ranjang.
Penulis masih rada awam untuk menjawab ‘mengapa banyak laki-laki terobsesi dengan keperkasaan’. Salah satu penyanyi pria Indonesia yang penulis pernah baca ceritanya konon sering sekali datang mengunjungi Abah Otong di Banten, usut punya usut mengikuti komentar julid para lambe turah lainnya, penyanyi ini punya masalah dengan kejantanannya. Walaupun sang istri mengatakan kalau suaminya “macho” dan tidak ada masalah apapun, namun tetap saja rasa kepo masih menghantui para netizen julid, ada apa dengan kejantanannya. Tahun 2004 para wanita dunia dikejutkan tatkala penyanyi Julio Iglesias dengan yakin mengatakan ingin melakukan pembesaran penis. Wow, what is happening around the world. Maybe sex columnist like Carrie Bradshaw isnt important as Hillary Clinton or Christine Legarde, tapi ulasannya tentang sex juga menyelamatkan dunia.
As I can remember, penulis tinggal di daerah Ciputat, tepatnya di Kampung Utan, Ciputat Timur, sangat dekat dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama penulis tinggal di Ciputat, penulis belum pernah begitu peduli dengan pedestrian di sekitaran Ciputat. Ba ru-baru ini saja penulis mengamati dengan jelas adanya satu benang merah dengan apa yang teman penulis lakukan baru-baru ini. Sepanjang dua kilometer mulai dari perbatasan Lebak Bulus sampai dengan kampus UIN, bisa dihitung ada sekitar lima sampai dengan sembilan toko atau kedai obat kuat. Semuanya menawarkan berbagai resep obat kuat mulai Viagra, Cialis, Hammer of Thor, Vimax dan lain sebagainya yang penulis agak-agak lupa karena tidak mungkin berdiri di depan toko berjam-jam hanya untuk melihat tulisan itu.
Baik pengalaman penulis, beberapa fenomena yang penulis sebutkan di atas serta hasil temuan yang dipaparkan, setidaknya pertanyaannya tetap sama, mengapa laki-laki sangat terobsesi dengan keperkasaan?
Saya melakukan sedikit polling di internet dan hasilnya cukup mengejutkan, pertanyaan yang saya ajukan adalah mengapa banyak laki-laki terobsesi dengan stamina seksual? Pilihannya ada dua, pertama adalah keinginan laki-laki untuk memuaskan pasangannya, yang kedua adalah karena adanya faktor permintaan, dan hasilnya cukup mengejutkan. Memang ada sedikit peserta yang mengikuti polling saya tapi tetap saja menurut saya bisa dijadikan referensi, 60 persen responden memilih bahwa faktor permintaan menempati proporsi terbesar. Sementara sisanya adalah keinginan laki-laki sendiri untuk memuaskan pasangannya.
Menarik bukan, mari kita bahas dari yang paling kecil proporsinya.
Mitos Zeus dan Kecenderungan Poligami
Oke, mungkin ini terlalu berlebihan jikalau menghubungkan sex drive laki-laki dengan dewa Zeus, yang disebut sebagai God of Sex atau mungkin Dewanya para Tuhan. Zeus, salah satu figur mitologi Yunani paling terkenal dengan petualangan seks nya, konon katanya memiliki hasrat seksual yang tinggi sehingga dia bebas berkencan dengan banyak dewi, nymph dan bahkan wanita biasa sehingga membuatnya menjadi bapak dari banyak dewa dan bahkan bapak para manusia setengah dewa (ingat Parseus dan Hercules). Petualangan seks Zeus membuat Dewi Hera, sang permaisuri Zeus cemburu dan akhirnya selalu membuat ulah bagi para manusia di muka bumi dengan membawa banyak musibah penderitaan bagi manusia.
Menurut legenda, Zeus adalah dewa yang memiliki rasa cinta yang besar terhadap para wanita, dengan itu dia bisa berkelana dan tidur dengan semua wanita bumi yang dia inginkan, bahkan terkadang dia meniduri para permaisuri raja dengan harapan bisa menaklukkan para raja di bumi. Zeus menjadikan kekuatan seks sebagai simbol dominasi dirinya baik kepada wanita maupun laki-laki.
Dari cerita Zeus setidanya bisa di ambil satu kesimpulan bahwa laki-laki menggunakan seks sebagai media untuk menguasai atau bisa disebut juga mendominasi suatu ruang kehidupan. Emmanuel Reynaud dalam tulisannya berjudul “Power and Pleasure” setidaknya mengkonfirmasi pendapat di atas bahwa laki-laki cenderung menjadikan penis, sperma dan kemampuannya untuk ereksi adalah bagian dari politik kekuasaan. Reynaud lebih jauh berpendapat, sejatinya laki-laki tidak terlalu mengejar pleasure atau kesenangan dari berhubungan seksual, justru laki-laki menggunakan seks untuk membuat opposite seksnya bertekuk lutut atas kekuasaannya. Oleh karenanya laki-laki cenderung tidak terlalu peduli dengan intimacy, tetapi lebih peduli seberapa setia pasangannya dan seberapa besar kemauannya untuk menuruti perintahnya (Arnaud, 1986).
Oleh karenanya baik pada masa Romawi hingga kekuasaan modern seperti sekarang, laki-laki menggunakan seks sebagai simbol kekuasaan. Di zaman Romawi dahulu, salah seorang raja dikenal dengan namanya Caligula memiliki ritual khusus seks untuk memuaskan hasrat seksualnya. Sultan-sultan Timur Tengah memiliki banyak harem dan raja-raja di nusantara juga memiliki banyak permaisuri, bahkan Hayam Wuruk memperistri Diah Pitaloka sebagai sarana untuk menaklukkan kerajaan pasundan. Banyak peperangan yang terjadi di dunia ini diikuti dengan sebuah rape culture dimana, banyak pasukan memperkosa wanita-wanita daerah taklukannya untuk menunjukkan dominasi suatu kekuasaan atas teritori.
Seakan ada sebuah ‘pleasure’ atau kesenangan tersendiri ketika seorang laki-laki mendapatkan status dan pengakuan berupa rasa hormat dari para wanita dan laki-laki. Dan itu bisa terjadi melalui penaklukan seksual. Dari sinilah kemudian masalah itu muncul. Not every man is a king, not every man is a sultan, but everyman have a dream like a sultan, to have such a pride and honor from society, khususnya dari wanita. Dari sanalah obsesi untuk bisa memuaskan pasangan bermula. Untuk memiliki rasa hormat, kebanggaan dan kekuasaan atas diri seorang wanita.
Power dan Pleasure itu ternyata juga berbanding lurus dengan hukum alam yang terjadi di dunia wanita. Seperti yang ditulis oleh Wendy Stokes dalam laman thefrisky.com, dia mengatakan bahwa seorang wanita akan sangat jatuh cinta kepada sang pria setelah melakukan hubungan seksual sebrengsek apapun sang pria itu. Wendy mengusulkan agar wanita menyalahkan hormon Oxcitocyn, hormon yang membuat wanita merasa menyayangi dan mengasihi laki-laki terlebih apabila laki-laki membuat wanita orgasme. Hormon ini juga yang terlepas dari seorang wanita apabila ia menyusui bayi. Hormon bonding atau hormon keterikatan ini yang bertanggungjawab jika kemudian wanita dengan sangat senang hati membuatkan kopi dan sarapan untuk laki-laki, menyusun baju laki-laki di lemari dan bahkan membaui baju pasangannya.
Inilah yang kemudian membuat laki-laki terobsesi untuk bisa memberikan kepuasan seksual kepada wanita, semakin banyak ia memberi kepuasan seksual, semakin banyak rasa cinta, hormat dan kebanggaan seorang laki-laki. Masalah kemudian muncul, apa yang akan terjadi jika seorang laki-laki mampu memuaskan banyak wanita karena laki-laki cenderung melakukan itu untuk mendapatkan cinta wanita? Wendy mengatakan inilah yang disebut dengan orgasm curse atau kutukan orgasme, laki-laki akan banyak mencari wanita lain apabila ia telah menaklukan seorang wanita.
Bisakah kemudian kita menghubungkan ini dengan fenomena poligami? Penulis tidak bisa langsung membenarkannya. Poligami sudah hadir setua sejarah manusia itu sendiri. Raja-raja sudah memiliki tradisi ini sejak dulu kala, bahkan di zaman modern seperti ini, perilaku ini masih ada dan bahkan menjadi bahan perbincangan seru di media sosial. Beberapa agama masih membolehkan praktik poligami seperti Yahudi dan Islam, bahkan salah satu ajaran Gereja Mormon yang paling terkenal adalah anjuran Poligami. Oleh karenanya wajar jika obrolan ini masih relevan hingga sekarang.
Penulis sudah beberapa kali menemukan gambar-gambar ataupun meme yang mempromosikan laki-laki untuk bisa berbuat poligami. Seperti gerakan satu ayah dua istri dan tiga anak dan langsung saja obrolannya menjadi spice up, ‘emang kuat’ ‘harus bisa adil’ ‘adil itu relatif’ beberapan ujaran seperti itu membanjiri media sosial. Bagi kelompok pendukung poligami biasanya memposting foto-foto poligami yang menggambarkan kebahagiaan seorang pria yang diapit dua atau tiga istri dan masing-masing menggendong anak. Bagi yang kritis atau sekadar bercanda biasanya langsung mengeluarkan dalil-dalil keadilan, atau bahkan langsung memposting ‘ijin istri pertama’ dan lain sebagainya. Penulis mau tidak mau ikut berkomentar ‘kenapa laki-laki mau poligami?’ jawaban yang penulis terima ‘kamu kan laki-laki pasti tahu lah’ katanya.
Salah satu jawaban yang paling relatable adalah “berbagi kebahagiaan” jawaban yang membuat penulis mengernyitkan dahi. Apa maksudnya? Sebutkan saja namanya Wawan, pegawai di PT Telkom yang sejatinya tidak mempraktikan poligami tapi sudut pandangnya bisa menjadi affirmasi bagi tulisan ini. “bukan tentang seksual, tapi ada kepuasan batin jika kita bisa berbagi cinta dengan wanita lain”.
Jawaban Wawan hampir sama seperti teori Wendy, Laki-laki cenderung akan memberikan kepuasan seksual untuk mendapatkan banyak cinta wanita. Dan di sanalah letak dimana obat kuat di butuhkan.
Nymphomania dan Tingginya Faktor Permintaan
Jawaban kedua yang menempati proporsi paling tinggi adalah karena tingginya faktor permintaan. Demand yang penulis maksud adalah permintaan yang tidak hanya dari pasangan sendiri, tapi juga datang dari dunia industri, banyak wanita di luar sana yang berani membayar lebih untuk sekadar mendapatkan kepuasan seksual, jangan dilupakan juga peran tulang lunak yang juga menginginkan gigolo. Mari kita bahas satu persatu.
Kita tidak bisa menutupi fakta bahwa kepuasan seksual akan membuat wanita juga mengalami adiksi layaknya laki-laki. Salah satu kolega penulis menyebut bahwa salah satu faktor penyebab tingginya gugatan cerai adalah ketidakmampuan laki-laki untuk bisa memberikan kepuasan seksual, oleh karenanya wanita cenderung selingkuh dan bahkan mengajukan perceraian. Kepuasan seksual menjadi penting tatkala laki-laki dan perempuan sudah dalam satu ikatan, baik pernikahan maupun in relationship lainnya.
Sesekali penulis pernah membaca di forum Quora bagaimana seorang laki-laki terpaksa mengkonsumsi Viagra karena dia berpacaran dengan seorang wanita hyperseksual dan bahkan dia menyebut seperti seorang Nymphomania. Dalam sehari wanitanya menginginkan setidaknya tiga sampai dengan lima kali hubungan badan. Ketika di awal-awal mereka pacaran mungkin hal itu tidak sulit untuk dilakukan namun ketika mereka sudah living together, laki-laki ini merasa kepayahan dan akhirnya mengkonsumsi obat kuat ‘viagra’ agar ia bisa memuaskan pasangannya.
Salah satu berita yang penulis baca bahkan mungkin lebih mengejutkan, seorang suami di Surabaya, Jawa Timur merasa kelelahan dan akhirnya harus menceraikan istri karena setiap 30 menit sang istri selalu minta berhubungan badan. Sang suami awal mula bisa mengimbangi dengan cara mengkonsumi obat-obatan namun lama-lama daya tahan tubuhnya menurun, dengan daya tahan tubuh yang menurun membuat kondisi fisik tidak prima dan tidak mampu memenuhi kebutuhan istri sehingga istri mengancam akan selingkuh. Dari sanalah kemudian sang suami menceraikan istri.
Dari dua penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa tidak bisa dipungkiri wanita juga memiliki desire yang sangat tinggi dalam seksualitas. Hugo Schwyzer dalam tulisannya berjudul “Turns Out Women Have Really, Really Strong Sex Drives: Can Men Handle It?” dalam The Atlantic menyebut prasangka kita tentang wanita yang pasif dan tidak memiliki libido sebesar laki-laki salah kaprah, bahkan wanita memiliki libido yang lebih besar dari laki-laki. Masalahnya hanya pada persepsi masyarakat dalam melihat libido wanita. Tapi di abad di mana ketika bayaran wanita sama dan bahkan melebihi laki-laki, ketika banyak lapangan pekerjaan didominasi oleh perempuan, persepsi masyarakat lama-lama menurun dan wanita tidak malu-malu lagi untuk menunjukkan ekspressi seksualnya.
Hasil riset Schwyzer kemudian menuntun pada satu pertanyaan berikutnya, apakah ini salah satu penyebab mengapa di abad di mana wanita membayar pajak lebih besar dari laki-laki permintaan wanita akan keperkasaan pria semakin meningkat? Apakah ini juga menjadi pemicu dari banyaknya pria pemuas nafsu yang dikenal dengan istilah gigolo?
Schwyzer menyadur hasil penelitian dari Daniel Bergner menyebut, bahwa ketika wanita menyamai laki-laki dalam segala urusan, wanita masih menginginkan agar laki-lagi tetap protect, provide dan perform untuk kehidupan mereka, namun wanita sekarang menginginkan huruf p yang lain, yakni playful penis partner, dimana wanita bisa bermain di ranjang, di dapur, dan dalam kehidupan sosial mereka. Penelitian ini memberi makna bahwa ya wanita membutuhkan male escort dalam kehidupan mereka.
Penelitian Bergner diperkuat oleh temuan dari para peneliti di University of Queensland Australia yang menyebutkan bahwa permintaan male escort untuk memberikan service seksual mengalami peningkatan yang sangat tajam. Senada dengan Bergner, Paisley Gilmor dalam wawancaranya dengan Madison James, seorang broker properti yang juga seorang male escort mengatakan bahwa James biasa melayani wanita yang secara ekonomi mapan, independen dan memiliki eksplorasi yang tinggi dengan seksualitas mereka. Penuturan James bisa menjadi benang merah atas fenomena ini, bahwa ketika wanita memiliki kekuasaan yang hampir sama dengan laki-laki maka demand akan kepuasan seksual juga semakin tinggi, dan itu menuntut keperkasaan laki-laki. Jika tidak didapatkan dari pasangan makan bisa didapatkan dari male escort.
Industri seks bisa menjadi salah satu pemicu dari tingginya permintaan akan keperkasaan pria yang berujung pada penggunaan obat perkasa. Lucas Frost salah satu male pornstar yang penulis ikuti dalam jaringan twitter menyebut, dia bisa melakukan scene 3 sampai dengan 4 kali dalam sehari, bisa dengan wanita bisa juga solo, bisa dengan studio besar maupun melalui pesanan pribadi melalui onlyfans.com. Tuntutan ini membuatnya harus mengkonsumsi selain banyak protein juga pills sehingga mampu membuatnya keep it up. Begitu juga dengan Vadim Black, gay for pay pornstar yang memiliki pacar perempuan ini dalam reality tv di MTV menyebut dia tidak lupa untuk mengkonsumsi obat-obatan agar membantunya keep it up dalam pekerjaannya.
Selain kaum wanita yang menuntut keperkasaan pria, kini ada lahgi satu kaum yang juga menginginkan tulang keras dari pria, yakni kaum pria tulang lunak atau para gay yang menginginkan laki-laki straight dalam kehidupan seksual mereka. Penulis tidak tahu sejak kapan istilah tulang lunak menjadi populer tapi yang penulis ketahui, tulang lunak adalah istilah yang sering disematkan laki-laki straight kepada para banci maupun gay kemayu yang tulangnya tidak bisa berdiri tegak ketika bertemu perempuan. Para tulang lunak ini justru sangat mendamba tulang keras. Oleh karenanya male escort tidak hanya untuk perempuan tapi juga untuk para laki-laki. Penelitian yang dilakukan oleh University of Queensland menyebut bahwa proporsi pengguna male escort justru paling banyak oleh laki-laki.
Tingginya permintaan akan keperkasaan pria di ranjang oleh perempuan dan laki-laki gay menuntut tingginya pula akan obat-obatan kuat semisal Viagra dan Cialis yang konon katanya bisa memuaskan pasangan di ranjang. Global Newswire melansir obat-obatan dengan kandungan sildenafil mampu meraih penjualan hingga 4 Billion US Dollar dan diprediksi mencapai 8 Billion US Dollar pada tahun 2024.
When Sex is Strong, The World is Safe
Jadi penulis berpendapat bahwa ketika laki-laki mampu memiliki keperkasaan yang prima maka dunia akan menjadi semakin damai. Ini menjawab pertanyaan kenapa laki-laki sangat terobsesi dengan obat kuat dan keperkasaan. Obat kuat mampu menyediakan keperkasaan pria yang diidamkan oleh baik laki-laki maupun perempuan. Ketika pria semakin perkasa maka keluarga menjadi harmonis, akan meminimalisir perceraian dan perselingkuhan wanita. Karena ketika wanita mampu terpuaskan oleh pria maka hanya satu yang akan dia lakukan, mencintai pria dengan totalitas. Hilary Clinton said, when family is strong, america is strong. When men strong enough, the world become a better place.