Business & Economics

Huffington Post; Blog yang Mencatat Rekor Besar

Written by saumiere

Bermula dari depresi akibat perceraian dan kekalahannya sebagai gubernur California, Ariana Huffington memulai sebuah blog yang belakangan menjadi media outlet paling terkenal di masanya. Media ini tidak hanya berhasil menjungkirbalikkan pencalonan John McCain – Sarah Palin dan menghantarkan Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama AS, namun juga menyisihkan media mainstream lainnya sebagai media yang paling sering dirujuk dan dijadikan berita viral di media sosial. Perkenalkan Huffington Post, media news aggregator yang memiliki contributor paling banyak dan unik, para blogger dari seluruh English world.

Semula tidak ada yang mengenal Ariana Huffington selain sebagai istri dari anggota Kongres Michael Huffington. Ibu dari dua orang anak ini hanya dikenal sebagai imigran dari Yunani yang berpindah kewarganegaraan di Amerika Serikat. Namun pelan-pelan warga AS mulai mengenal namanya sejak ia bercerai dari Michael Huffington dan mencalonkan diri sebagai Gubernur California dari Partai Republik. Kemudian Ariana yang mengundurkan diri dari pencalonan mulai menulis beberapa buku dan berpindah haluan menjadi Demokrat yang liberal. Dari sanalah ia mulai mendirikan HuffingtonPost.com sebuah news aggregator pembanding Drudge’s Report yang konservatif.

Ide untuk mendirikan HuffingtonPost bermula dari kegiatan Ariana yang menjadi komentator untuk topik-topik politik di Amerika di blog pribadinya arianaonline.com. Awalnya komentar-komentar politiknya bernada konservatif yang mengkritik kebijakan Bill Clinton dan sempat membuat komentar satir tentang pengunduran diri Bill Clinton sebagai Presiden AS. Namun pandangan konservatifnya berubah tatkala Ariana bercerai dengan suaminya Michael, ditambah kegagalannya mencalonkan diri dari partai republic di pemilihan gubernur California, pada Mei 2005, Ariana Online berubah menjadi Huffington Post, yang Ariana dirikan bersama dengan Ken Lerer dan Jonah Perety.

HuffPost2

Huffington Post, yang bermula dari sebuah Blog, kini memiliki 200 Journalist, 9000 Contributing Bloggers, dan mampu menjangkau hingga 30 Juta pengunjung perbulannya.

Bermodalkan dua juta US Dolar, Huffington Post didirikan sebagai forum komentar berisikan tentang pendapat-pendapat pribadi dengan gaya blogpost. Pandangan-pandangan yang diwakili bernada liberal dan melawan Drugde Report, blog forum komentar serupa berpandangan konservatif. Namun seiring dengan banyaknya komentar, kontribusi artikel dan pengunjung, HuffingtonPost berubah menjadi news website yang menyediakan ruang bagi para bloggers, dan celebrities untuk berkontribusi. Ide ini cukup sukses dan mendulang 10 Juta US Dolar dari para investor, yang membuat HuffPost memiliki kantor-kantor cabang di Chicago, Denver dan Los Angeles. Di tahun kelimanya, HuffingtonPost meraih jumlah pembaca yang hampir sama dengan media online tradisional New York Times.

Tahun 2011 adalah pencapaian finansial paling memukau bagi HuffingtonPost, direksi dari AOL Company dengan sukses membeli HuffingtonPost senilai 315 Juta US Dolar, ditambah dengan banyak konsesi lainnya semisal, HuffPost menjadi Media Outlet untuk semua media online di bawah naungan AOL. Gabungan ini membuat HuffPost memiliki 117 Juta pembaca di seluruh AS, dan 270 diseluruh dunia. Pencapaian ini juga membuat HuffPost memiliki kantor-kantor cabang di seluruh dunia, seperti Tokyo, London dan Berlin.

Hingga saat ini, Huffington Post memiliki 9000 bloggers, mulai dari politisi, akademisi hingga celebrity yang berkontribusi atas beragam topic, mulai dari politik, ekonomi, gossip dan bahkan pendidikan. Dengan jumlah postingan sebanyak 80 perharinya, HuffPost mampu menjangkau 25 juta pengunjung tiap bulan dan 15,6 juta page views serta mengundang komentar hingga satu juta per bulan. Tak hanya itu, liputannya yang sering dicemooh orang karena bernilai rendah, mendapatkan hadiah Pulitzer Prize atas liputannya tentang kondisi mental para veteran perang Iraq.

About the author

saumiere

Leave a Comment