Siapa yang menyangka, di tahun 1960 an, Indonesia terutama Jakarta telah menjadi destinasi utama bagi rute maskapai penerbangan terbesar dan termegah zaman itu, yakni Pan Am. Apa yang membuat Jack Orman sebegitu tertariknya menjadikan Jakarta sebagai destinasi bagian dari cerita serial tv tersebut, bahkan diberikan porsi lebih besar di banding Rangoon (Burma) dan Hong Kong, Pastinya tidak ada yang tahu, hanya saja orang bisa menerka, dalam episode Eastern Exposure tersebut, Indonesia adalah negeri eksotis yang menarik wisatawan dan orang-orang bisnis dunia pada jaman itu.
Pan Am adalah cerita sukses mengenai maskapai penerbangan kelas dunia yang mempunyai rute destinasi hingga ke seluruh kota-kota besar di dunia. Pan Am sendiri menjadi salah satu ikon kebanggaan bangsa Amerika atas pencapaian mereka menaklukkan udara di Bumi. Belum pernah ada satu maskapai yang berhasil melakukan penerbangan dari New York-London-Paris-Berlin-Roma-Istanbul-Mumbai-Singapore-Jakarta-Hong Kong-Tokyo sampai dengan New York lagi.
Saking hebatnya, Jack Orman yang sukses menciptakan serial JAG sampai dengan season 10, terinspirasi untuk membuat serial dari industry penerbangan dengan judul yang sama dengan segenap relikui kehidupan awak terbangnya, termasuk pilot, co pilot dan para hmm… pramugarinya. Ada kapten Dean Lowrey (Mike Vogel), kapten termuda dalam sejarah Pan Am. Ada juga Ted Vanderway, co pilot Dean yang merasa pengalaman dalam militer seharusnya membuat dia menjadi Pilot bukan asisten. Para Pramugari juga punya karakter kuat, ada Kate Cameron, pramugari yang ditugaskan menjadi agen rahasia CIA. Laura Cameron, adik Kate yang terpaksa melarikan diri menjadi pramugari setelah dipaksa menikah oleh ibunya. Karakter yang tak kalah kuat juga datang dari aktris Christina Ricci yang menjadi Maggie Ryan, orang yang merasa tidak beruntung dalam hidup, tetapi selalu punya cara untuk bisa masuk dalam lingkungan social.
Walaupun mempunyai banyak karakter dengan kecenderungan banyak anak cerita, porsi utama dalam serial yang ditayangkan jaringan TV ABC ini lebih banyak mengeksplor cerita mengenai Kate Cameron yang menjadi agen rahasia CIA dan kisah petualangan cinta Dean Lowrey yang bingung memilih antara Bridget (mantan pramugari Pan Am yang juga agen CIA) yang menolak lamarannya atau Collete, pramugari baik hati yang sedang mencari cinta.
Kembali ke persoalan Indonesia dan hubungannya dengan Pan Am, Kate Cameron ditugaskan untuk membawa barang rahasia milik CIA yang diberikan oleh juru foto ketika Kate dan kru Pan Am lainnya mendarat di Rangoon (Myanmar). Setiba di Jakarta dengan suasana pasca kemerdekaan terhitung banyaknya poster Soekarno dan pidato-pidatonya yang menggebu di radio, Kate mencari Juru Informasi CIA yang ada di Indonesia untuk menyerahkan barang rahasia itu. Agak menyentil Indonesia memang, Jack Orman berhasil menggambarkan orang Indonesia waktu itu sangat hijau dengan uang. Untuk mendapat informasi sedikit saja, Kate harus memberikan uang pelican, berulang kali jika Kate ingin mencari informasi atau pertolongan. Dalam scene ini, Jack Orman sukses membuktikan jikalau investasi di Indonesia memang mahal.
Serial ini bisa disaksikan di Indonesia melalui channel tv AXN dan jaringannya. Di Amerika Serikat sendiri, serial baru ini berhasil memperoleh empat nominasi dalam season pertamanya. Belum ada konfirmasi apakah produser dan jaringan tv bakal membuat season berikutnya. Cerita di akhir season memang menggantung dan akan ada kemungkinan season kedua bakal berlanjut. Bagi penulis, serial ini menjadi wajib dikoleksi dan masuk dalam list daftar serial tv terbaik.