Trend & Recommendation

Andrei Aksana Menelanjangi Lelaki Terindah


[singlepic id=167 w=320 h=240 float=left] Hanya butuh waktu semalam untuk menghabiskan keseluruhan isi dari novel Lelaki Terindah karangan Andrei Aksana. Dengan gaya bahasa yang puitis dan jalan cerita sederhana, membuat setiap orang yang membacanya paham dengan sendirinya, bahwa cinta tidak memilih, tidak bisa dipaksakan, tidak kejam, tidak butuh penilaian orang, yang ada adalah cinta yang tulus dan tidak mengenal jenis kelamin.

Walaupun terkesan review ini sangat telat dan basi, tidak ada salahnya saya mereview salah satu masterpiece dari Novelis Pria Kontemporer Andrei Aksana. Pada mulanya, saya tertarik untuk membelinya ketika mengunjungi TB Gramedia, hanya saja karena covernya yang “aduhai” membuat saya tidak jadi membeli karena takut akan penilaian orang. Jangan-jangan mbak yang di kasir menilai saya yang enggak-enggak. Saya urungkan niat itu, sampai akhirnya setelah beberapa tahun, saya punya ide brilian, kenapa gak beli lewat internet aja, kan pasti tertutup dan tidak terlihat orang! Aha, jadilah saya ke GramediaShop.Com dan memesan, itupun harus masuk daftar tunggu karena stoknya habis, terpaksalah menunggu dan akhirnya saat customer service memberitahu via email bahwa persediaan sudah ada, maka langsung tanpa pikir panjang jadi membelinya, dua hari kemudian sampailah buku itu di rumah. Dari pukul 6 sore sampai jam 12 malam saya membacanya habis tak tersisa!

Diceritakan dalam novel tersebut, seorang lelaki sempurna bernama Rafky yang mencoba mengejar seseorang yang dalam novel diidentikan dengan karakter “aku”, meminta karakter “aku” untuk menuliskan kisah perjalanan asmara “Rafky dan Valent” dalam bingkai cinta yang indah. Dari awal, karakter “aku” sudah mendeskripsikan dengan jelas, siapa sosok Rafky yang sebenarnya. Jantan, Gagah, Memukau dan Menggoda.

Kesan itu selalu digambarkan oleh karakter “aku” dalam berbagai jalan cerita. Kesan itu memang selalu melekat pada diri Rafky, ketika Rafky berlari mengejar “aku”, menggoda gadis konter penerbangan, ataupun ketika mencoba menjadi pelindung bagi Valent. Sementara Valent, adalah lelaki terindah bagi Rafky, dikesankan lelaki yang memiliki jiwa yang cantik, hingga memancar dalam bentuk fisik, kelopak mata, hidung, mata, dan dagu yang indah. Hanya saja, Valent ringkih, menyimpan kesedihan mendalam dan terperangkap dalam penyakit diabetes.

Baik karakter “aku” dan Andrei Aksana mencoba mengetengahkan, cinta tidak lagi mengenal lakon lelaki dan perempuan dalam cerita yang acap ditemui, cinta di sini, cukup mengenal kejantanan dan keperkasaaan Rafky yang bertemu keindahan dan keringkihan Valent, itulah yang menumbuhkan cinta antara Rafky dan Valent.

Rafky dan Valent bertemu dalam holiday trip ke Bangkok, Thailand. Dalam perjalanan yang berkisar dua minggu terjalinlah cinta maha indah berikut kronik batin dan latar belakang karakter di dalamnya. Sejak pertama kali bertemu dalam pesawat yang menghantarkan mereka berdua ke thailand, sejak awal sudah timbul benih walau dalam reaksi yang berbeda namun memiliki getaran yang sama. Reaksi Rafky pada kontak pertama acuh, sedikit kasar, sementara Valent hanya menerima perlakuan acuh dan kasar itu dengan senyum.

Selanjutnya dalam keindahan Valent, benih cinta itu terus tumbuh ketika mereka mengaruhi tempat-tempat wisata indah di Thailand. Keindahan Valent juga yang meluluhkan hati Rafky, saat Valent mengejang panas karena diabetes nya kambuh, Rafky yang menolong dan memberikan suntikan insulin. Dari sanalah kemudian cinta itu menemukan kepastiannya. Tanpa perlu banyak kata untuk memastikan suara hati masing-masing yang saling mengagumi, saling memiliki dan saling mengerti.

Kepastian itu jualah yang membuat Rafky dan Valent akhirnya berani menghalau badai, saat kembali ke jakarta dan memproklamirkan cinta mereka, kedua keluarga sama-sama menentang. Tapi bukankah itu kerikil tajam yang menguji ketangguhan cinta Rafky dan Valent. Agenda pernikahan Rafky dan Valent dengan pacarnya masing-masing (sebelumnya diceritakan keduanya sudah memiliki pasangan lawan jenis dan siap ke pelaminan) harus gagal berantakan demi cinta mereka berdua.

Layaknya kisah cinta Romeo dan Juliet yang butuh pengorbanan, kisah cinta Rafky dan Valent juga membutuhkan pengorbanan untuk menjadi abadi. Akibat kekerasan hati Janita, Valent putra kebanggaan Janita harus tergolek lemas karena beban pikiran dan diabetes yang dideritanya terus menggerogoti. Akibat kekerasan hati Janita pula, yang malu apa kata dunia nanti jikalau anaknya adalah seorang gay, Valent harus tewas menyedihkan karena tidak ada yang menjaganya saat ia membutuhkan suntikan insulin.

Tapi, Andrei Aksana adalah seorang penulis yang mengerti selera pembacanya, saat kisah Rafky dan Valent harus berakhir dengan kematian, banyak pembaca yang ikut terharu, tapi tunggu dulu, bukankah karakter “aku” masih hidup dan juga mengagumi Rafky. Kisah yang menceritakan akhir cerita bak dua aliran sungai ini masih menyisakan kisah bahagia, saat “aku” dan Rafky akhirnya sama-sama menyadari, dalam proses penulisan cerita Rafky dan Valent, telah tumbuh benih-benih cinta antara Rafky dan “aku”.

———————————–

Memang indah menyelami dan mengarungi samudra cinta, apalagi jikalau cinta itu tumbuh antara pria dan wanita, bukankah Tuhan menciptakan segala sesuatunya berpasangan. Tapi bagaimana jikalau cinta itu tumbuh bak ibarat Rafky dan Valent, walaupun keduanya menolak perasaan cinta sejenis, apakah masih indah dan tidak berpasangan. Jalan cerita cinta Rafky dan Valent membuktikan cinta tetap indah.

Lalu biarkan Tuhan yang menilai apakah Rafky dan Valent berpasangan atau tidak, berdosa atau tidak, layak atau tidak, toh mereka hanyalah para lakon dalam panggung sandiwara dunia. Kita harusnya hanya memahami dan mengerti cinta itu sendiri.

About the author

saumiere

3 Comments

Leave a Comment