[singlepic id=138 w=320 h=240 float=left]BRAND ternama asal Paris Perancis, L’OREAL, baru saja meluncurkan produk terbaru berupa perawatan rambut (shampoo) dengan merek Smooth Intense. Agar mampu mendobrak pasar perawatan rambut yang lebih dahulu dikuasai oleh Unilever, LOREAL menggaet Dian Sastro sebagai brand ambassador perawatan rambut tersebut. Alasan menggandeng Dian Sastro sebagai brand ambassador, selain karena faktor kecantikan alami yang dimiliki oleh Dian, ia juga memilki inner beauty dari sisi attitude dan prestasinya yang gemilang.
Pengusungan Dian sastro sebagai Brand Ambassador LOREAL yang diperkenalkan dalam ajang perayaan hari jadi ke 101 LOREAL, oleh kalangan pemasar dirasa sebagai strategi pemasaran yang tepat. Di satu sisi, LOREAL membutuhkan public figure yang mampu menjadi ikon produk LOREAL sehingga bisa diterima oleh kalangan masyarakat luas dan diharapkan bisa bersaing dengan kompetitor, di sisi lain juga sangat tepat terutama jika dikaitkan dengan kampanye beauty 101 yang sedang digencarkan LOREAL.
Kampanye Beauty 101 yang diusung oleh LOREAL adalah suatu program dimana LOREAL ingin menyuarakan bahwa menjadi cantik tidak harus selalu identik dengan fisik. Evolusi definisi cantik secara fisik selalu berubah-ubah setiap generasi, tetapi ada yang selalu abadi dari definisi cantik itu sendiri yakni beauty attitude. Inilah setidaknya yang dikemukakan oleh Jean-Christophe Letellier, Presiden Direktur PT L’oreal Indonesia dalam kesempatan yang sama.
“Melalui riset L’oreal atas evolusi kecantikan selama 100 ribu tahun, ternyata ditemukan bahwa persepsi kecantikan fisik terus berubah, sehingga tidak terpaku pada satu standar, Namun yang konsisten dari riset itu adalah sikap yang cantik, beauty attitude, yang pada akhirnya menjadi elemen terutama dalam mendeskripsikan seorang wanita sebagai figur yang cantik” ungkap Jean seperti yang diwartakan mediaindonesia.com
Dalam dunia marketing, penggunaan selebritis sebagai ikon produk ataupun brand ambassador sudah lama digunakan dan bahkan disebut-sebut sebagai salah satu jurus ampuh guna merebut hati konsumen. Tidak hanya LOREAL yang menggunakan metode ini, brand-brand ternama baik nasional maupun international juga menggunakan metode ini. Tengok saja UNILEVER dengan produk sabun kecantikan LUX, dengan mengusung formasi four fabolus (Tamara Blezynski, Dian Sastrowardoyo, Maria Renata dan Luna Maya) Lux mengusung kampanye “Play With Beauty”. Kampanye ini dengan dukungan atau endorsement ke empat artis papan atas Indonesia itu terbukti mampu membawa Lux menjadi sabun kecantikan terlaris di Indonesia. Kampanye “Play With Beauty” berhasil mengimajinasikan kepada wanita-wanita Indonesia, bahwa hanya dengan membeli sabun seharga 3000 rupiah maka wanita indonesia bisa secantik dan sekelas keempat bintang itu.
BANK SYARIAH BUTUH BRAND AMBASSADOR
Mencoba mengerucutkan wacana, bank syariah kini sedang dihadapkan pada tantangan rendahya capaian market share bank syariah di masyarakat indonesia. Setelah tahun 2008 lalu gagal mencapai target 5% market share, bank syariah sejatinya dituntut untuk lebih kreatif lagi mengkampanyekan produk-produknya. Selain itu kampanye bank syariah sebagai bank yang paling aman dalam pengeloalaan finansial dan paling menguntungkan dalam berbisnis juga harus terus digencarkan. Hanya saja sayang seribu sayang, kampanye itu hanya gencar dilaksanakan melalui media edukasi semisal seminar di gedung-gdeung dan beragam festival. Hasilnya pasti sudah bisa ditebak, spektrum promosinyapun menjadi terbatas.
Padahal sebagaimana diketahui, potensi pasar bank syariah begitu besar jikalau dilihat dari komposisi penduduk Indonesia yang mayoritas muslim (walaupun tidak membatasi diri dengan customer beragama islam). Hanya saja sebagaimana diungkap diatas, belum ada metode massif yang efektif guna mengkampanyekan Bank Syariah yang aman, menguntungkan plus jauh dari riba.
Sesungguhnya Bank Indonesia dengan sangat jenius pernah melaunching logo iB yang menjadi simbol bahwa produk-produk yang menggunakan logo iB adalah produk-produk perbankan syariah. ?
Logo ini bisa menjadi jaminan pada masyarakat bahwa produk-produk iB dijamin aman, menguntungkan dan jauh dari riba. Sayangnya langkah jenius ini sepertinya terhenti di tengah jalan, belum ada one big genius step lain yang bisa memberikan edukasi atas arti penting logo iB ke tengah masyarakat.
Sebagai pemerhati sekaligus civitas akademik yang bergelut di bidang perbankan syariah, alangkah tepat dan baiknya apabila bank syariah mulai menggunakan brand ambassador guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk iB. Brand Ambassador akan menjadi alat komunikasi yang ampuh akan keunggulan produk bank syariah. Ambil contoh misalnya Bank Syariah menggaet Dian Sastrowardoyo sebagai brand ambassador Bank Syariah, maka Dian Sastro akan menjadi duta yang akan selalu menyampaikan keunggulan-keunggulan produk iB. Orang-orang pun secara tidak langsung akan secara sadar, jika melihat Dian Sastro maka akan teringat produk iB. Bukankah ini sebuah ide simpel dan bisa diterapkan. Ini belum dihitung dengan kemuculan Dian Sastro diberbagai televisi… tentunya juga akan berefek pada meningkatnya kesadaran masyarakat akan produk iB. Pemilihan Dian Sastro hanya preferensi penulis lho… boleh digunakan artist yang lain hehehe…
hmmm, bagaimana kalo brand ambassadornya Bapak SBY saja? beliau kan sangat didengar kata-katanya oleh seluruh rakyat Indonesia…. 🙂
Boleh-boleh… tapi apa iya dia mau, soalnya kan harus mengikuti semua prosedur dan kegiatan seorang brand ambassador sedangkan pak beye kan juga sudah disibukkan dengan protokoler kepresidenan…